Pages

Jumat, 11 Juni 2010

Alasan wanita pekerja seks tidak memakai kondom

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengumpulkan data tentang penggunaan kondom pada wanita pekerja seks di lokalisasi dan mengkaji berbagai alasan untuk tidak menggunakan kondom. Hal ini dimaksudkan untuk menyediakan suatu pemahaman yang baru tentang promosi kondom agar program-program promosi yang selama ini dilakukan bisa lebih dioptimalkan kinerjanya.


Data kuantitatif dikumpulkan dengan survai KABP (n=1450) dan buku harian kondom yang ditulis oleh 204 sampel wanita pekerja seks. Data kualitatif dikumpulkan melalui diskusi kelompok terarah (FGD) dan wawancara mendalam dengan para wanita pekerja seks dan para mucikari.

Studi ini mengungkap bahwa sekitar 53% hubungan seksual dengan kondom dilakukan oleh para pekerja seks, dan 12% dari dari jumlah ini, para wanita pekerja sekst tersebut harus berdebat terlebih dahulu dengan pelanggan untuk bisa menggunakan kondom. Hanya 5,8% dari wanita pekerja seks yang secara konsisten menggunakan kondom selama dua minggu observasi dan jumlah ini menurun menjadi 1,4% selama empat minggu observasi.
Berbagai alasan untuk tidak menggunakan kondom dari sisi klien, menurut pengakuan wanita pekerja seks, bahwa menggunakan kondom akan mengurangi kenikmatan dan keyakinan bahwa pelanggan yang sudah kenal dengan wanita pekerja seks tidak perlu menggunakan kondom untuk menghindari penyakit menular seksual atau AIDS. Alasan utama bagi wanita pekerja seks tidak menggunakan kondom adalah keyakinan bahwa pacar, orang Indonesia asli dan pelanggan yang kelihatan sehat tidak dapat menularkan penyakit menular seksual. Alasaan lain adalah bahwa wanita pekerja seks telah melakukan upaya-upaya pencegahan lain seperti minum obat antibiotik. Studi ini juga menunjukkan bahwa para mucikari tidak begitu mendukung program penggunaan kondom.

Penerimaan terhadap kondom yang demikian rendah ini merupakan alasan yang sangat penting untuk tidak menggunakan kondom baik oleh pelanggan maupun oleh wanita pekerja seks, sementara para mucikari yang sebenarnya merupakan orang yang memiliki posisi paling tepat untuk mendorong penggunaan kondom memandang bahwa penggunaan kondom bisa mengancam usahanya. Agar promosi penggunaan kondom secara konsisten bisa berhasil, sangat diperlukan untuk merancang intervensi baik bagi wanita pekerja seks dan pelanggan dan menyediakan berbagai materi pendidikan yang layan serta berbagai menyediakan informasi tentang berbagai merek kondom yang tersedia. Selain itu, para mucikari harus dilibatkan di dalam program intervensi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar