Pages

Jumat, 11 Juni 2010

Lebih Seperempat Gadis Remaja AS Terinfeksi STD

Lebih seperempat gadis remaja Amerika Serikat menderita setidaknya satu penyakit yang menular melalui hubungan seks (STD), demikian hasil studi baru yang disiarkan Selasa (11/3). Sebanyak 3,2 juta gadis remaja yang berusia antara 14 dan 19 tahun, atau sebanyak 26 persen dari jumlah seluruh gadis remaja di Amerika, terinfeksi virus papilloma manusia, chlamydia, herpes kelamin atau trichomoniasis, kata studi tersebut, yang disiarkan oleh Pusat Pengawasan Penyakit AS (CDC). Jumlah itu bahkan akan bertambah jika penyakit yang tak terlalu umum seperti HIV/AIDS, syphilis dan gonorea dimasukkan.





Prevalensi tertinggi secara keseluruhan terdapat di kalangan gadis Amerika-Afrika --hampir separuh dari orang yang disurvei terinfeksi STD (sexually transmitted diseases). Sementara di kalangan remaja Amerika-Meksiko, mereka berjumlah 20 persen.

STD membuat pemerintah mengeluarkan hampir 15 miliar dolar AS untuk membiayai perawatan setiap tahun, dan lebih dari separuh mereka yang terinfeksi berusia di bawah 24 tahun, kata CDC.



Sebanyak separuh perempuan muda dalam studi tersebut melaporkan mereka melakukan hubungan seks, dan 40 persen perempuan yang aktif melakukan hubungan seks terinfeksi STD.

HPV, virus yang mengakibatkan kanker leher rahim, adalah infeksi paling umum, menyerang 18 persen gadis remaja dalam studi tersebut.

Studi itu menganalisis data dari 838 remaja yang ikut dalam studi kesehatan nasional pada 2003 dan 2004. Para peneliti menggunakan sampel perwakilan nasional untuk memproyeksikan jumlah gadis remaja yang tertular STD di seluruh Amerika Serikat. Infeksi paling umum kedua setelah HPV adalah Chlamydia, yang menyerang 4 persen perempuan muda.

"Apa yang kami temukan mengerikan," kata Dr. Sara Forhan dari CDC, yang memimpin studi tersebut, kepada wartawan. "Ini berarti lebih banyak lagi perempuan muda menghadapi resiko dampak kesehatan serius berupa STD yang diobati, termasuk gangguan kesuburan dan kanker leher rahim."

Dr John Douglas, Direktur Divisi Pencegahan STD di CDC, mengatakan gabungan faktor rumit menjadi penyebab tingginya penularan di kalangan gadis remaja berkulit hitam, termasuk secara keseluruhan lebih tingginya penularan STD di kalangan masyarakat kulit hitam yang lebih luas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar