Pages

Selasa, 28 Desember 2010

Mengejan dan Mendorong Selama Persalinan

Mengejan


Keinginan mengejan adalah reaksi tidak sadar terhadap tekanan bayi pada dasar panggul. Rasa tertekan atau gerakan bayi jauh didalam panggul, yang menyebabkan keinginan yang tak tertahan untuk meregang, yang merupakan karakteristik dari keinginan mengejan. Beberapa wanita merasa perlu buang air besar saat mereka merasakan keinginan ini untuk pertama kalinya. Saat Anda merasakan keinginan untuk mengejan selama persalinan, tahan napas dan bergumamlah sewaktu Anda menarik napas "jeda" pada setiap pernapasan. Anda atau pasangan dapat meminta perawat atau bidan mengecek pembukaan yang Anda alami saat ini. Jika leher rahim sudah terbuka penuh, Anda umumnya dapat mulai mengejan saat merasakan keinginan tersebut. Jika leher rahim belum benar-benar terbuka seluruhnya tetapi sudah sangat tipis, lunak, dan meregang, Anda sebaiknya berjongkok demi memenuhi kebutuhan mengejan yang Anda rasakan. Jika leher rahim Anda masih mempunyai daerah yang tebal (kadang-kadang disebut "bibir" atau "bibir anterior") Anda tidak boleh berjongkok sampai leher rahim sudah membuka seluruhnya. Bila tidak, leher rahim akan membengkak dan memperlambat perkembangan persalinan. Perawat atau pamberi perawatan akan memandu Anda mengenai apa yang harus dilakukan saat ini. Meskipun kadang-kadang sangat sulit dan tidak nyaman untuk menahan agar tidak mendorong saat Anda merasakan keinginan yang kuat, tidak ada bahaya menunda pengejanan sampai leher rahim sudah terbuka seluruhnya.



Hindari Mengejan Saat Kepala Bayi Keluar


Pernapasan dan dorong kebawah yang diuraikan diatas dialanjutkan untuk setiap kontraksi sampai sebagian besar kepala bayi mulai terlihat (crowning), dimana Anda merasa jaringan vagina bagian bawah meregang dan terasa panas. Pada saat ini, Anda harus berhenti mendorong kebawah untuk membiarkan vagina dan parineum meregang perlahan-lahan disekitar kepala bayi yang mulai muncul, guna mengurangi kemungkinan robekan atau pelahiran yang terlalu cepat. Saat terjadi peregangan, sensasi panas merupakan sinyal yang jelas untuk menghentikan pendorongan kebawah. Dokter atau bidan pada saat itu juga akan memberi arahan, mengatakan pada Anda kapan harus mengejan dan kapan berhenti mengejan. Agar Anda tidak mengejan, keluarkan nafas seperti yang Anda lakukan saat menghindari desakan untuk mengejan sampai desakan menghilang atau sampai Anda diminta mendorong kembali.



Mendorong Spontan


Begitu leher rahim membuka penuh, kala dua persalinan dimulai. Anda mungkin merasa atau bisa saja tidak merasakan dorongan untuk segera mendorong (atau mengejan) bersama dengan kontraksi yang terjadi. Jumlah dan kecepatan turunnya bayi, kedudukan dan posisinya dalam panggul, dan posisi tubuh Anda serta faktor lain akan menentukan apakah dorongan tersebut akan timbul segera atau timbul sesudah istirahat sejenak. Biasanya, dengan berjalannya waktu dan pergantian posisi keposisi duduk tegak atau berjongkok, fase istirahat dari kala dua persalinan akan menghilang dan desakan untuk mengejan akan meningkat.


Respons Anda terhadap kontraksi kala dua tergantung pada sensasi yang Anda rasakan. Anda barangkali merasakan beberapa desakan-desakan yang kuat dan tidak tertahankan untuk mengejan- dalam setiap kontraksi. Masing-masing berlangsung selama beberapa detik. Pada keadaan ini yang perlu Anda lakukan hanyalah bernapas, menggunakan pola yang sesuai untuk Anda, sampai Anda merasakan desakan untuk mengejan dan tubuh Anda mulai mendorong kebawah. Berikan respons untuk terhadap desakan mengejan, biarkan tubuh mendorong kebawah selama Anda merasakan desakan tersebut. Kemudian bernapaslah dengan ringan sampai muncul desakan berikut atau sampai kontraksi mereda. Anda mungkin akan mengejan tiga sampai lima kali per kontraksi, dengan setiap pengejanan berlangsung selama lima sampai tujuh detik. Manfaatkan kesempatan untuk beristirahat dan rileks di antara waktu kontraksi.


Jenis pengejanan ini disebut "dorongan spontan" (berarti bahwa Anda bereaksi secara spontan terhadap desakan untuk mengejan). Jenis ini direkomendasikan jika persalinan berjalan dengan normal dan calon ibu tidak dibius. Pendorongan spontan tidak mungkin dilakukan jika dilakukan pembiusan, karena bius menghilangkan sensasi mengejan dan kemampuan Anda untuk mendorong dengan efektif. Jika Anda mendapat pembiusan, asisten atau perawat yang mendampingi Anda akan memberi tahu kapan dan bagaimana Anda harus mengejan. Ini disebut "mendorong terpimpin".


Saat berlatih teknik mendorong untuk kala dua, Anda tidak perlu mendorong kuat-kuat, cukup sampai merasakan bahwa dasar panggul anda mengembung. Untuk dapat lebih epektif, bayangkan apa yang terjadi jika Anda mengejan pada persalinan yang sebenarnya. Bayangkan bayi turun dan berputar untuk mengingatkan diri Anda akan pentingnya relaksasi dan mengembungkan dasar panggul.



Mendorong Terpimpin


Uraian terdahulu tentang teknik mendorong kala  dua didasarkan pada asumsi bahwa Anda akan merasakan desakan mengejan untuk mengejan, yang akan membimbing respons Anda terhadap kontraksi. Meskipun demikian, jika Anda tidak merasakan kontraksi karena pembiusan, atau jika Anda tidak mengalami desakan untuk mengejan (bahkan sesudah 20 atau 30 menit berlalu dan Anda sudah mencoba berganti posisi (dibantu gaya tarik bumi) seperti, berjongkok, duduk, merangkak atau berdiri tegak, Anda mungkin perlu melakukan pendorongan terpimpin yang rutin.


Pada teknik ini, asisten pelahiran, perawat atau pasangan Anda akan memberitahu kapan, seberapa lama, dan seberapa kuat Anda harus mengejan.




  1. Saat kontraksi dimulai, tarik napas 2 atau 3 kali dan saat Anda diminta mengejan, tarik napas dan tahan. Tekuk badan kedepan, tekuk dagu kearah dada dan dorong kebawah, dengan  mengencangkan otot-otot perut.

  2. Relakskan otot-otot dasar panggul. dorong kebawah selama 5 sampai 7 detik. Dengan cepat keluarkan napas, tarik napas kembali beberapa kali, dan ulangi rutinitas tersebut sampai kontraksi mereda.

  3. Saat kontraksi berakhir, dengan perlahan baringkan tubuh atau duduk menyandar, beristirahat dan bernafas secara normal.


Catatan: Rutinitas ini berlanjut untuk setiap kontraksi sampai kepala bayi hampir keluar. Pada saat ini, dokter atau bidan akan mengatakan agar Anda berhenti mengejan sehingga bayi dapat keluar melalui lubang vagina dengan perlahan. Sesuai intruksi asistan pelahiran, relaks, dan keluarkan semua udara dari paru-paru. Jika perlu embuskan dengan cepat untuk mencegah agar Anda tidak mengejan.

Teknik Pernafasan Selama Persalinan

Ada dua pernafasan dasar untuk persalinan : pernafasan lambat atau pernafasan ringan. Rencanakan untuk menggunakan selama persalinan guna membantu relaksasi, menjamin pasokan oksigen yang memadai, dan memungkinkan anda mengubah pernafasan sebagai respons terhadap intensitas kontraksi. Akan sangat nyaman bila memulai dengan pernafasan lambat jika diperlukan pada awal persalinan dan menggunakannya selama persalinan sepanjang hal itu membantu. Selanjutnya anda mungkin ingin menggantinya dengan pernafasan ringan atau salah satu variasi yang paling enak bagi Anda.Beberapa wanita menggunakan pernafasan lambat selama persalinan. Lainnya menggunakan ringan atau lambat saja.Apa yang anda gunakan tergantung keinginan Anda saat itu dan intensitas persalinan.pernafasan


Kami menganjurkan Anda belajar pernafasan lambat maupun ringan. Hal terpenting disini adalah menguasai kedua pola dasar sehingga membantu Anda rileks dan mengalihkan perhatian selama persalinan. Anda sapat mengadaptasikannya sesuai kebutuhan.


Pernafasan Lambat


Gunakan pernafasan lambat (tingkat pertama dari pernafasan terpola) sewaktu Anda mencapai satu titik pada persalinan saat kontraksi cukup kuat sehingga anda tidak dapat lagi berjalan atau berbicara tanpa berhenti sejenak. Gunakan pernafasan lambat selama hal itu membantu , biasanya sampai Anda kekala satu persalinan. Bergantilah kepernafasan ringan atau variasinya jika Anda menjadi tegang dan tidak rileks selama kontraksa. Beberapa wanita hanya menggunakan pernafasan lambat sepanjang kala satu persalinan; lainnya menggunakan semua pola dan variasi yang diuraikan disini. pernafasan lambat dapat berupa pernafasan dada maupun perut, yang lebih penting dari pada apakah itu pernafasan dada atau perut adalah bahwa pernafasan ini membantu Anda rileks.


Implementasi Saat Persalinan




  1. Segera setelah kontraksi dimulai, ambil nafas yang banyak, dan hembuskan nafas dengan kuat. Ini dapat digunakan sebagai pernafasan "pengatur" atau sinyal pada pasangan. Lepaskan semua ketegangan sewaktu Anda mengeluarkan nafas, dan kendurkan semua otot dari kepala sampai ujung kaki.

  2. Pusatkan perhatian

  3. Dengan perlahan hirup nafas melalui hidung (atau mulut jika hidung Anda tersumbat) dan keluarkan melalui mulut, dengan membiarkan semua udara mengalir keluar. Berhenti sejenak sampai udara seolah-olah ingin masuk kembali. Bernafaslah enam sampai sepuluh tarikan per menit (kira-kira separuh dari kecepatan pernafasan normal).

  4. Tarik nafas dengan cepat, tetapi keluarkan nafas dengan bersuara (dapat didengar oleh mereka yang dekat dengan Anda), dengan mulut sedikit terbuka dan rileks. Bunyi yang terdengar sewaktu mengeluarkan nafas adalah seperti desah lega. Pada saat persalinan, Anda boleh berteriak atau bergumam waktu mengeluarkan nafas.

  5. Jaga bahu dalam posisi kebawah dan rileks. Relakskan dada dan perut sehingga keduanya mengembung waktu Anda menarik nafas dan kembali normal waktu Anda mengeluarkan nafas.

  6. Saat kontraksi berakhir, beri sinyal pada pasangan bahwa kontraksi sudah berlalu atau ambil nafas yang dalam dan rileks, diakhiri dengan desahan .

  7. Rilekskan seluruh tubuh, ganti posisi, minum, dst.


Catatan : Saat berlatih dan belajar pola pernafasan ini, beberapa wanita merasa kurang nyaman bila menarik nafas melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut. Bila hal ini terjadi pada diri Anda, modipikasi polanya menjadi pernafasan hidung atau mulut saja, yang paling penting pernafasan ini dan membuat Anda relaks.


Praktekkan teknik yang diuraikan diatas sampai Anda merasa nyaman dan konsisten dalam melakukannya. Dengan demikian, Anda cukup percaya pada kemampuan Anda untuk menggunakan pernafasan lambat ini guna mendapat rileksasi yang dalam. Selama kontraksi persalinan, Anda mnggunakan pola ini selama 60 sampai 90 detik. Berlatihlah dengan berbagai posisi (duduk, berbaring, menyamping, berdiri, merangkak, dan bahkan didalam mobil). Saat mengeluarkan nafas pusatkan perhatian untuk merilekskan berbagai bagian tubuh  Anda sehingga Anda dapat merilekskan semua bagian tubuh yang tidak diperlukan untuk mempertahankan posisi Anda.


Pernafasan Ringan


Pernafasan ringan sangat bermanfaat jika dan saat Anda menemukan bahwa Anda tidak lagi dapat relaks selama kontraksi, kontraksi terlalu sakit untuk pernafasan lambat, atau Anda secara naluriah mempercepat pernafasan. Sebagaian besar wanita meskipun tidak semuanya, merasa perlu berpindah kepernafasan ringan pada saat tertentu selama dalam masa persalinan aktif- khususnya jika kontraksi jaraknya sangat dekat dan sangat kuat. Biarkan insensitas kontraksi membimbing Anda dalam memutuskan kapan menggunakan pernafasan ringan.


Untuk melakukan pernafasan ringan, tarik dan keluarkan pernafasan dengan cepat dan ringan melalui mulut-kira-kira satu tarikan nafas setiap satu atau dua detik. Jaga pernafasan Anda tetap dangkal dan ringan. Tarik nafas dengan tenang, tetapi keluarkan dengan bersuara baik berupa desahan pendek atau bunyi ringan. Tarikan nafas yang tenang membantu Anda memastikan bahwa tidak mengambil nafas berlebihan atau hiperventilasi.


Pola ini tidak mudah dikusai seperti pernafasan lambat. Bersabarlah dan berikan cukup waktu bagi diri Anda untuk mempelajarinya perlahan-lahan. Mulailah mempelajari pernafasan ringan dengan berlatih pada kecepatan antara satu tarikan nafas per detik dan satu setiap dua detik. Cobalah bernafas dengan berbagai kecepatan dalam kisaran tersebut sampai Anda merasa nyaman. Cara terbaik untuk menghitung kecepatan adalah menghitung pernafasan selama 10 detik. Jika hitungan Anda diantara 5 sampai 10, pernafasan Anda dalam kisaran tersebut. Bernafaslah dengan kecepatan ini selama 30 detik sampai 2 menit. Saat Anda sudah mampu melakukan pernafasan ringan dengan mudah, nyaman, dan konsisten selama satu sampai dua menit.


Selama persalinan, pernafasan ringan tanpa lebih alami karena rahim bekerja sangat keras sehingga Anda membutuhkan lebih banyak oksigen. Sama seperti berlari membuat Anda bernafas dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan oksigen, meningkatnya intensitas dan frekwensi kontraksi juga meningkatkan kebutuhan akan oksigen. Kecepatan pernafasan Anda selama persalinan secara alami akan diatur oleh kebutuhan oksigen serta rasa sakit dan frekwensi kontraksi.


Pernafasan ringan melalui mulut terbuka akan membuat mulut kering, jadi gunakan satu atau beberapa anjuran berikut ini.


Sewaktu Anda menarik nafas, sentuhkan ujung lidah pada langit-langit tepat dibelakang gigi. Cara ini akan membuat udara basah saat Anda menarik nafas.




  • Dengan jari-jari regang, tutup hidung dan mulut sehingga telapak tangan Anda mereefleksikan cairan dari udara pernafasan Anda.

  • Diantara kontraksi, minumlah iar atau cairan lain, atau mangisap es batu atau es buah beku.

  • Kadang-kadang sikat gigi atau kumur-kumur.

Kamis, 09 Desember 2010

Perubahan Hormonal Selama Kehamilan

Kehamilan membawa perubahan besar pada tubuh Anda, penyesuaian emosional untuk Anda dan pasangan Anda, serta pertumbuhan dan perkembangan dinamis untuk janin. Banyak dari perubahan fisik ini terjadi karena perubahan dalam produksi hormon. Sumber utama dari hormon-hormon ini adalah plasenta, sebuah organ yang terbentuk (bersama bayi yang belum lahir) dalam rahim dari sel telur yang terbuahi.


Human Chorionic Gonadotropin (hCG), yang diproduksi oleh plasenta yang sedang berkembang, memastikan bahwa indung telur Anda memproduksi estrogen dan progesteron sampai plasenta matang dan mengambil alih produksi hormon-hormon ini sekitar bulan ketiga sampai keempat.


Estrogen merangsang pertumbuhan jaringan reproduksi dengan meningkatkan ukuran otot-otot rahim, merangsang pertumbuhan lapisan rahim dan pasokan darahnya, meningkatkan produksi lendir vagina, dan dengan menstimulasi perkembangan sistem saluran serta pasokan darah di payudara. Kadar estrogen yang tinggi selama kehamilan barangkali akan mempengaruhi retensi air, penumpukan lemak dibawah kulit, dan pigmentasi kulit.


Progesteron menghambat kontraksi otot polos. Membuat rahim relaks, mencegahnya berkontraksi secara berlebihan. Progesteron juga mempunyai efek merelaksasikan pada dinding pembuluh darah, membantu mempertahankan tekanan darah yang rendah dan sehat,  dan pada dinding lambung serta usus, memungkinkan penyerapan nutrien dalam jumlah lebih besar. Progesteron merangsang sekresi hormon indung telur, relaksin, yang merelakskan dan melembutkan jaringan ikat, tulang rawan, dan leher rahim, sehingga jaringan ini dapat meregang selama kelahiran.


Selain estrogen dan progesteron, hormon-hormon lain juga diproduksi dalam jumlah lebih besar dan menyebabkan terjadinya banyak perubahan fisik selama kehamilan. Hormon-hormon ini mempengaruhi pertumbuhan, keseimbangan mineral, metabolisme, kadar hormon-hormon lain, dan dimulainya persalinan.

Prinsip Makanan yang Baik Selama Kehamilan

Makanan merupakan salah satu kunci utama untuk mendapatkan sebuah kehamilan yang sehat. Dengan melakukan cara makan yang sehat, bukan hanya akan membuat ibu hamil fit dan sehat, tapi juga akan membantu perkembangan yang sehat bagi bayi dalam kandungannya. Ingat bahwa perkembangan bayi dalam kandungan sangat tergantung dari apa yang anda berikan dan lakukan baginya. Dalam masa kehamilan salah satu bagian yang penting dalam membantu perkembangan janin dalam kandungan adalah apa yang anda makan dan bagaimana cara makan anda selama kehamilan itu.


untuk itu, anda perlu mempelajari dan mempertahankan tentang prinsip-prinsip yang baik selama kehamilan anda. Beberapa prinsip makan yang baik selama kehamilan:



Ubah Pola makan


Ubahlah cara makan anda meskipun anda sudah merasa makan dangan baik. Ingat, anda sekarang sedang hamil maka diet makanan anda harus mengikuti diet makan untuk ibu hamil. Pada  kehamilan Anda membutuhkan lebih banyak konsumsi protein ,kalori (untuk energi),vitamin dan mineral seperti asam folat dan zat besi untuk perkembangan bayi anda juga. Ingat, anda  membutuhkan tambahan 300 kalori perhari.



Menghindari makanan yang membahayakan


Diantara makanan yang harus dihindari adalah daging dan telur mentah, keju lunak ,susu yang tidak di pasteurisasi, alkohol, juga kafein. Untuk lebih lengkapnya mengenai makanan yang harus dihindari, silahkan baca artikel: Makanan Yang Harus Dihindari Selama Kehamilan



Jangan diet selama kehamilan


Kehamilan bukan masa yang tepat untuk diet karena hanya akan membahayakan ibu dan bayi diet selama hamil akan menyebabkan kurang vitamin, mineral dan lain-lain yang penting selama     kehamilan. pertambahan berat badan pada kehamilan merupakan salah satu tanda yang baik pada kehamilan yang sehat. Ibu hamil yang makan dengan baik akan bertambah berat badannya  secara bertahap, umumnya akan melahirkan bayi yang sehat.



Makan dengan Porsi Kecil tapi Sering


Pada trimester pertama biasanya terdapat keluhan mual muntah, cobalah atasi dengan makan dengan porsi kecil tapi sering, hindari makanan pedas dan berminyak. Makan dengan porsi yang kecil   tapi di lakukan beberapa kali dianjurkan setiap empat jam.Ingat, meskipun anda tidak lapar tapi bayi anda membutuhkan makanan secara teratur.



Minum Vitamin Kehamilan Secara Teratur


Makanan yang anda makan adalah sumber vitamin yang paling baik, tetapi apakah anda yakin diet makanan anda cukup mengandung vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan, yang terutama   zat besi dan asam folat yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan bayi sehat ? Untuk itu, anda sebaiknya meminum vitamin secara teratur.



Minum Air yang Cukup


Usahakan minum air 8 gelas sehari.Karena anda butuh cairan yang cukup bagi anda dan juga bayi anda. 33% pertambahan berat badan pada kehamilan adalah cairan. Cairan di butuhkan untuk   membangun sel darah merah bayi untuk sistim sirkulasinya cairan ketuban. Tubuh anda juga perlu air selama kehamilan untuk mengatasi konstipasi dan mengatur suhu tubuh.



Makanan Berserat, Buah-buahan dan Sayuran


Perbanyaklah makan-makanan yang berserat tinggi. Buah-buahan dan sayuran dapat membantu mengatasi konstipasi anda selama kehamilan.

Rabu, 08 Desember 2010

Menstimulasi Otak Si Kecil

Anak adalah dambaan setiap orang tua dimanapun. Karena anak merupakan pengharapan orang tua sebagai generasi penerus berikutnya. Selain itu anak juga merupakan salah satu tempat bertumpunya harapan-harapan orang tua di masa yang akan datang. Harapan akan menjadi generasi penerus yang berbakti, harapan sebagai anak yang bermanfaat dan berguna.


Untuk mewujudkan harapan-harapan tersebut tidaklah mudah. Dibutuhkan perjuangan orangtua dalam mengarahakan, membina dan mendidik, guna menghasilkan anak yang berkualitas. Ya, pendidikan saat ini merupkan hal yang sudah tidak bisa dilepaskan lagi dari seorang anak. Melalui pendidikan banyak hal di dapat oleh si anak guna mengimplementasikan harapan-harapan orang tua tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi anak dalam hal menerima pendidikan, pembinaan dan pengarahan, salah satunya ditentukan oleh faktor kecerdasan.



Memiliki anak yang cerdas pasti menjadi idaman bagi setiap orang tua. Oleh karena itu wajar jika banyak upaya yang di lakukan orang tua agar mendapat anak yang cerdas semenjak dari dalam kandungan. Cerdas yang di maksud di sini adalah kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan memecahkan masalah,serta mampu mempelajari situasi di sekitarnya.


Berbicara tentang kecerdasan, pasti kita mengarah pada otak. Otak hampir selalu di kaitkan dengan kecerdasan seseorang. Padahal sesungguhnya selain dikaitkan dengan kecerdasan, otak juga masih mempunyai potensi lain yang terus dapat di gali karena otak juga menjadi penentu kualitas kepribadian seseorang. Sekarang bagaimana caranya agar potensi-potensi yang tersimpan di dalam otak si kecil dapat di gali seoptimal mungkin? Berikut tips yang bisa di terapkan:




  • Beri si kecil permainan yang bisa membantunya berpikir seperti puzzle,menyusun balok, lego,dll.

  • Sediakan permainan yang mengeluarkan bunyi-bunyian.seperti: alat musik.

  • Ajak si kecil berjalan-jalan lalu ceritakan apa yang di jumpai di sekitar perjalanan.

  • Beri si kecil kesempatan bermain dengan teman-teman sebayanya. Denga demikian, anak mendapat pelajaran untuk berbagi,bekerja sama, mengalah, dan belajar bersosialisasi sekaligus   mengasah kemampuan komunikasi serta kemampuan sosialnya.

  • Ajak si kecil menyanyikan berbagai lagu anak.

  • Beri empati pada si kecil.Rasa empati ini menunjukan rasa keberaniannya dan rasa percaya diri pada anak.

  • Biarkan si kecil mencoba dan merasakan semua hal yang ingin di ketahuinya. Kita tidak perlu terlalu protektif, karena dengan membiarkan mereka mencoba segala hal, kita membuat kemampuan   motoriknya semakin berkembang. Agar aman singkirkan saja benda-benda yang berbahaya pada anak.

  • Perkenalkan si kecil pada berbagai rasa, seperti:manis, asam,lada,dan asin.

  • Beri si kecil makanan dan minuman yang bernutrisi seimbang.

  • Bacakan cerita atau dongeng yang akan membantu kebiasaan menanamkan membaca pada anak. Selain itu pesan moral yang terkandung dalam sebuah buku juga akan lebih mudah di terima   anak melalui cerita/dongeng.

  • Beri contoh yang baik padanya, jangan hanya sekedar melarang-larang, menyuruh-nyuruh, bahkan memarahi mereka jika melakukan kesalahan. Selalu beri conto padanya.

  • Responlah selalu keingin tahuan mereka yang tinggi. Jangan jengkel jika anak sering bertanya bahkan mengulang-ngulang pertanyaan yang sama, ini sangat wajar. jika kita senantiasa merespon   keingintahuan mereka, maka mereka akan merasa di perhatikan dan di hargai sehingga mereka menghargai orang lain.

  • Senantiasa memberi mereka kasih sayang sehingga membuat mereka merasa nyaman, aman, terlindungi, dihargai dan diperhatikan.

Breast Pumping & Work

Teknik Relaksasi Menjelang Persalinan

Begitu Anda mengenali ketegangan pada otot, tahap selanjutnya adalah menguasai seni melepas ketegangan. Dengan memusatkan perhatian pada berbagai bagian tubuh Anda dan dengan melepaskan ketegangan pada setiap bagian tubuh, Anda akan mencapai keadaan relaksasi yang mendalam baik pikiran maupun tubuh. Untuk ini diperlukan konsentrasi dan usaha. Waktu Anda mulai relaksasi pasif, mintalah pasangan Anda membacakan latihan berikut ini dengan suara tenang dan rileks. Ia sebaiknya membaca dengan lambat, memberi Anda waktu untuk memusatkan diri dan melepas ketegangan dari setiap bagian tubuh. Jika Anda tidak mempunyai pasangan, ada banyak audio tape relaksasi untuk wanita hamil. Musik yang menyenangkan dan rileks juga membantu. Begitu Anda sudah mempunyai beberapa pilihan musik yang menarik, gunakan musik yang sama setiap kali Anda berlatih dan kemudian gunakan selama persalinan untuk menciptakan lingkungan yang akrab dan santai.



Relaksasi Pasif


Cari posisi berbaring yang nyaman baik itu berbaring menyamping atau semi-duduk, dengan kepala dan seluruh anggota gerak didukung oleh lantai atau tempat tidur dan bantal. Sediakan cukup waktu untuk mencari posisi yang nyaman, sehingga Anda tidak perlu menggunakan otot-otot Anda untuk menahan diri pada posisi tersebut. Tergantung pada posisi yang anda pilih, Anda mungkin ingin meletakan bantal di bawah salah satu atau kedua lutut, dibawah kepala, atau dibawah perut untuk membuat Anda nyaman dan rileks.




  1. Tarik napas panjang atau menguap.

  2. Sekarang pusatkan kearah bawah ibu jari kaki dan kaki. Kendurkan. Rasakan betapa hangat dan rileks rasanya.

  3. Bayangkan pergelangan kaki Anda kendur dan lemas. Pergelangan kaki Anda sangat rileks dan nyaman.

  4. Sekarang giliran betis. Biarkan oto-otot betis rileks- kendur dan lunak. Rasakan enaknya.

  5. Sekarang pusatkan pada lutut. Lutut tertopang dan rileks- tidak menahan tungkai kaki Anda pada posisi apapun. Lutut Anda terasa sangat nyaman dan kendur.

  6. Bayangkan paha. Biarkan otot-otot paha yang kuat dan besar mengendur. Otot terasa lunak dan berat, dan paha Anda tertopang secara menyeluruh. Rasakan enaknya.

  7. Sekarang bokong dan perineum. Secara khusus daerah-daerah ini harus rileks selama persalinan dan pelahiran. Kendurkan. Bayangkan rasanya yang lunak dan nyaman. Saat tiba waktunya, bayi Anda akan berjalan melalui saluran lahir, dan jaringan perineum akan membuka memberi jalan bagi bayi agar meluncur keluar. Biarkan diri Anda rileks, memberi kesempatan bagi perineum untuk rileks dan membuka bagi jalan si bayi.

  8. Dan sekarang punggung bagian bawah. Bayangkan bahwa seseorang yang mempunyai tangan yang kuat dan hangat sedang menggosok punggung Anda. Rasanya sangat nyaman. Otot-otot punggung bawah rileks karena sentuhan tersebut dan punggung bagian bawah Anda terasa nyaman. Rasakan kehangatannya. Rasakan hilangnya ketegangan.

  9. Dan sekarang biarkan pikiran Anda pindah keperut. Kendurkan otot perut. Biarkan perut Anda naik dan turun sewaktu Anda menarik napas dan mengeluarkan napas. Perut Anda terasa bebas.Pusatkan pada bagian perut bergerak sewaktu Anda bernapas. Bayi Anda mengambang atau berenang didalam air dirahim Anda-sewatu tempat yang aman dan menarik, tempat Anda memenuhi kebutuhan bayi akan makanan, oksigen, kehangatan, pergerakan, dan rangsangan. Bayi mendengar denyut jantung Anda,suara Anda, suara pasangan Anda, dan semua suara yang menarik dari luar. sungguh perawatan yang sangat baik yang Anda berikan pada sibayi? Anda adalah ibu yang mengagumkan?

  10. Dan sekarang dada. Dada Anda terasa bebas. Sewaktu Anda menarik napas, membawa udara kedalam paru-paru dada mengembang dengan mudah, membuat tempat untuk udara. Sewatu Anda mengeluarkan napas, dada rileks untuk membantu mengalirkan udara keluar. Bernapaslah dengan nyaman dan perlahan, biarkan udara mengalir kedalam dan keluar, hampir seperti pernapasan waktu Anda tidur. Pernapasan yang sederhana ini membantu Anda lebih rileks. Relaksasi membantu Anda bernapas lebih mudah dan perlahan. Sangat nyaman. Sekarang cobalah menarik napas melalui hidung dan keluarkan mmelalui mulut- perlahan dan nyaman, biarkan udara mengalir kedalam dan keluar. Pada puncak siklus kedalam dan keluar, Anda akan melihat hanya sedikit ketegangan pada dada Anda, yang hilang sewaktu Anda mengeluarkan napas. Simak sewaktu Anda mengeluarkan napas. Bunyinya kedengaran rileks dan tenang, hampir seperti bila Anda sedang tidur. Setiap napas yang dikeluarkan adalah napas yang membuat Anda rileks. Gunakan gerak mengeluarkan napas untuk mengeluarkan ketegangan.Ini sangat mirip dengan pernapasan lambat yang akan Anda gunakan selama persalinan. Rasanya nyaman.

  11. Dan sekarang bahu. Bayangkan bahu dan punggung bagian atas Anda sedang dipijat. Rilekskan. Lepaskan ketegangan. Rasakan kehangatannya. Rasakan hilangnya ketegangan.

  12. Pusatkan pada lengan. Sewaktu mengeluarkan napas, biarkan lengan terletak lemas disamping tubuh anda- dari bahu sampai kelengan bawah, pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari-jari. Kendur, dan rileks.

  13. Dan sekarang bahu. sema otot pada leher umumnya lunak karena tidak berfungsi menahan kepala ditempatnya. Kepala cukup berat dan tertopang secara total sehingga leher Anda dapat rileks dan nyaman. Rasakan kenyamanannya.

  14. Pusatkan pada bibir dan rahang. Keduanya lemas dan rileks. Anda tidak perlu menahan mulut Anda dalam keadaan terbuka atau tertutup.Rasanya nyaman. Tidak ada ketegangan.

  15. Dan sekarang mata dan kelopak mata. Anda tidak menahan mata dalam keadaan terbuka atau tertutup. Mata bergerak sesuai dengan keinginannya. Mata tidak terfokus dan tetap dibalik kelopak mata. Kelopak mata rileks dan berat.

  16. Pusatkan pada alis dan kulit kepala. Bayangkan betapa hangat dan rileksnya halis dan kulit kepala Anda. Kendurkan. Anda membentuk exspresi yang tenang dan damai diwajah Anda,mencerminkan perasaan hati yang kalem dan damai.

  17. Luangkan waktu beberapa saat untuk merasakan dan menikmati perasaan tenang dan sejahtera ini. Anda dapat melakukan relaksasi. Ini kapan pun- sebelum tidur, selama istirahat sore, atau selama istirahat singkat. Ini adalah perasaan yang harus Anda alami selama persalinan. Selama persalinan, Anda tidak melulu berbaring sepanjang waktu. Anda berjalan-jalan, duduk, mandi,dan mengubah posisi. Namun, kapanpun kontraksi datang, Anda harus membiarkan diri Anda merilekskan semua otot yang tidak diperlukan untuk menahan posisi Anda dan merilekskan pikiran,untuk memberikan kepada Anda perasaan damai dan percaya diri. Ini adalah perasaan yang akan membantu Anda memusatkan diri pada pencapaian positif untuk setiap kontraksi, melewati kontraksi tersebut dan membiarkan kontraksi menuntun Anda dalam bernapas dan mendapatkan kenyamanan.

  18. Sekarang waktunya untuk mengakhiri sesi rileksasi ini. Tidak perlu tergesa-gesa. Secara perlahan-lahan, buka mata Anda, regangkan, tatap daerah sekitar, dan bangunlah dengan pelan-pelan.



Perhitungan Relaksasi


Sesudah Anda menyadari adanya ketegangan tubuh dan menguasai relaksasi pasif, belajarlah tekhnik untuk melepaskan ketegangan otot secara tepat. Ini khususnya membantu saat anda ingin tidur dimalam hari, saat Anda merasa tertekan dan saat Anda mencoba rileks sesudah mengalami kontraksi selama persalinan. Selain itu, pernapasan yang terorganisir pada awal setiap kontraksi dapat digunakan untuk perhitungan relaksasi cepat.



Mempraktikan Perhitungan Relaksasi


Tarik napas melalui hidung. Sewaktu Anda mengeluarkan napas melalui mulut, lepaskan tegangan otot diseluruh tubuh. Pertama-tama gunakan lima pernapasan lambat untuk melakukan hal tersebut, dengan merilekskan daerah yang berbeda setiap tarikan napas. Kemudian cobalah merilekskan semua daerah dengan satu tarikan napas yang perlahan. Bayangkan sebagai gelombang rileksasi yang mengalir kebawah diseluruh tubuh dari kepala ke jari kaki.


5. Kepala, leher, dan bahu.


4. Lengan, tangan, dan jari-jari.


3. Dada dan perut.


2. Punggung, bokong, dan perineum.


1. Tungkai, kaki, dan jari kaki.


Sewaktu berlatih, gunakan penarikan napas sebanyak mungkin untuk mendapatkan rileksasi tubuh secara total.



Relaksasi Sentuhan


Pada relaksasi sentuhan, Anda memberi respons terhadap sentuhan pasangan Anda dengan merilekskan atau mengendurkan otot-otot yang tegang. Selama kehamilan, relaksasi sentuhan adalah cara yang menyenangkan untuk mempraktikkan relaksasi. Selama persalinan, Anda dapat menggunakan sentuhan, usapan, atau pijatan orang yang menemani Anda sebagai isyarat nonverbal untuk relaks.


Posisi mulai : Berbaring menyamping atau duduk pada posisi yang nyaman.


Latihan : Kontraksikan serangkaian otot dan mintalah pasangan Anda menyentuh otot-otot tersebut dengan tangan secara rileks dan tegas, menyesuaikan jari-jarinya dengan bentuk bagian tubuh Anda yang tegang. Lepaskan ketegangan otot dan rileks sesuai dengan arah sentuhan pasangan Anda. Bayangkan tegangan tersebut mengalir keluar dari tubuh Anda.


Pasangan Anda dapat menggunakan beberapa jenis sentuhan berikut ini. Cari jenis sentuhan yang Anda sukai, tetapi peraktikan semua metode tersebut, karena selera Anda mungkin berubah selama persalinan.


Sentuhan diam. Pasangan menahan tangannya dengan kuat ditempat sampai ia merasakan bahwa Anda telah rileks.


Tekanan kuat. Pasangan Anda memberi tekanan dengan ujung jari atau seluruh telapak tangannya atau daerah yang tegang . Pasangan Anda secara berangsur-angsur melepas tekanan tersebut. Anda memberi respons dengan melepaskan ketegangan pada otot sewaktu Anda merasa bahwa pasangan Anda melepaskan tekanan secara berangsur-angsur.


Mengusap. Pasangan Anda mengusap dengan ringan atau kuat daerah yang tegang. Saat mengusap lengan atau kaki Anda tangannya bergerak menjauh dari pusat tubuh Anda.


Memijat. Pasangan Anda menggosok atau menekan dengan kuat otot-otot yang tegang ini umum digunakan untuk daerah punggung dan leher, meskipun otot manapun juga dapat dipijat dengan cara seperti ini.

Sabtu, 04 Desember 2010

Cara Melatih Bayi Bicara

Melatih bayi belajar bicara sejak dini akan melatih membantu kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak dengan lingkungan. Apa yang kita katakan, akan tersimpan dalam memorinya dan suatu saat anak akan meniru apa yang dia dengarkan, baik yang di ajarkan orang tua maupun oleh orang-orang di sekitarnya. Satu hal yang paling penting adalah mengajarkan anak bicara dengan kata-kata yang positif, meskipun dia belum bisa bicara, karena ini akan mengasah rasa percaya diri mereka. Berikut Di bawah ini tips mengajar si kecil berbicara:




  • Ajak bayi berbicara sesering mungkin, sejak dini, meskipun dia belum waktunya berbicara.

  • Bicaralah dengan menggunakan suara yang lembut, karena mereka lebih suka mendengar suara yang lembut.

  • Selalu berbicara perlahan dan jelas padanya. Jangan lupa untuk melakukan kontak mata dengan si kecil.

  • Saat kita sedang bermain dengan di kecil, sebaiknya matikan radio atau televisi.Suara radio dan televidi bisa mengacaukan konsentrasinya.

  • Pilihlah kalimat sederhana.

  • Ajukan pertanyaan yang memancing jawaban lebih dari satu suku kata. Mungkin jawabannya tidak jelas, tapi kita harus tetap menghargainya dan menunggu responnya.

  • Ajaklah si kecil bermain. Mengajarinya berbicara bisa melalui permainan, misalnya ciluk ba, bermain tebak -tebakan,atau juga melalui kegiatan sehari-harinya, dari mandi, makan, berjalan-jalan, dll.

  • Cari kata yang mudah untuk memahaminya.

  • Ulangi apa yang dia katakan, atau yang sedang di coba mengatakannya.Ini akan memperjelas maknanya.

  • Hindari bicara kasar dan buruk di depan mereka.Karena apa yang kita ucapkan akan tersimpan di memori otak anak, dan suatu saat kata-kata buruk dan kasar akan di tiru oleh mereka.

  • Beri dia perhatian pada bayi jika dia mulai mengoceh.Tatap matanya seolah kita tahu apa yang sedang di ucapkannya. Ini akan membuat mereka senang untuk berbicara.

  • Beri tanggapan untuk ocehannya, ingat ,selalu gunakan bahasa yang benar,dan tidak di cadel-cadelkan.

  • Jangan menyalahkan apa yang dia katakan. Ulangi apa yang mereka sampaikan meskipun salah dengan kata yang benar dan berulang-ulang.

  • Kenalkan bayi pada di rinya sendiri, misalnya menunjukan mana mata, hidung, telinga,dll.

  • Kenalkan juga pada benda-benda sekitar {kursi,l ampu, dll} dan juga orang-orang di sekitarnya {kakek, nenek, dll}.

  • Ceritakan kegiatan yang sedang kita lakukan, misalnya: memandikan bayi, membacakan cerita, membuat susu,dll.

  • Putarkan lagu anak-anak sambil turut serta bernyanyi.lebih baik lagi jika kita ikut menari dan bergoyang-goyang sambil bertepuk tangan.

  • Bacakan buku cerita. Pilih buku cerita dengan gambar yang menarik. Gambar yang berwarna-warni akan membuat si kecil semakin tertarik.

  • Tanggapi kemampuan atau perilakunya dengan positip. Misalnya jika dia bisa mulai tengkurap, puji dia jika dia bisa menghabiskan makanannya,beri dia ciuman,dll.

  • Lihat respon si kecil saat di ajak bicara,jika mereka masih memperhatikan kita, dapat terus di ajak bicara.Tetapi jika tidak dan mulai memperhatikan ke hal lain,kita basa memperhatikan waktu berbicara untuk sementara, dan di ulang lagi di lain waktu. Mungkin saja si kecil mulai bosan dan jangan di paksa.



Intinya : banyak-banyaklah berbicara pada si kecil. Makin banyak stimulasi yang kita berikan, maka semakin cepat pula dia mengembangkan kemampuan berbicaranya.

Posisi Janin Letak Sungsang

Dalam istilah medis, dokter menyebut istilah "presentasi" untuk menggambarkan posisi terbawah janin di dalam rahim. Bagian tubuh janin yang berada tepat diatas mulut rahim adalah nantinya akan muncul ketika pertama kali lahir. Biasanya, bagian terbawah adalah kepala bayi, disebut presentasi sepalik. Posisi inilah yang terbaik karena bagian terbesar bayi, yaitu kepala, keluar pertama kali. Ketika bagian terbawah adalah bokong, maka disebut presentasi bokong, posisi yang beresiko jika persalinan secara pervaginam (persalinan normal). Istilah sungsang yang dimaksud oleh masyarakt umumnya adalah sama dengan janin dengan presentasi bokong. Dokter seharusnya dapat merasakan posisi janin dengan memeriksa perut Anda dengan menggunakan USG untuk memastikannya.


Sebelum kehamilan 34 minggu, jika bokong janin berada paling bawah, tidak terjadi masalah sebab janin masih bisa berubah posisi. 25% bayi berada dalam keadaan demikian sebelum 28 minggu. Pada 32 minggu, dari 7% janin presentasi bokong, 3-4% diantaranya tetap berada dalam presentasi bokong ketika bersalin. Sebenarnya pada usia kehamilan 32-34 minggu merupakan waktu yang baik bagi janin untuk berputar dan berubah posisi. Sedangkan setelah 36 minggu, tampaknya sudah sulit bagi janin untuk mengubah posisi karena semakin sempitnya rongga perut.


Ada beberapa cara agar posisi janin yang awalnya presentasi bokong menjadi presentasi kepala/verteks. Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan :


Olahraga


Dimulai pada minggu ke-30 dan dilanjutkan selama 4-6 minggu (sampai janin berputar). Lakukan latihan tersebut 2x sehari dalam keadaan  perut kosong.Letakan bantal dilantai. Baringkan tubuh Anda secara terlentang. Posisi bokong Anda ditepi bantal, dan bagian tengah punggung ditepi yang lain, sedangkan kepala dan bahu berada dilantai. Dengan demikian, panggul akan berada sekitar 9-11 inci lebih tinggi dari kepala. Dalam posisi seperti itu, diamlah selama 10 sampai 15 menit. Latihan ini terbukti membuat janin berputar menjadi posisi perteks dibagian terbawah. atau jika janin telah masuk kerongga panggul dalam keadaan presentasi bokong, latihan ini seolah akan  "menarik" janin dari panggul.



Versi eksternal


Prosedur medis ini dilakukan oleh dokter, dengan memutar tubuh janin dari posisi bokong menjadi verteks melalui penekanan perut Anda.Sebelum dilakukan pemutaran/versi, dilakukan dulu pemeriksaan USG untuk memastikan posisi janin, disisi mana letak punggung janin dan mengetahui apakah jumlah cairan ketuban cukup   banyak. Kemudian Anda siberikan suntikan / anestesi untuk melemaskan otot rahim dan perut. Lalu dokter melakukan tindakan versi eksternal, yaitu menekan perut dan melakukan pemutaran  pada janin dengan kedua tangan sehingga posisi janin berubah. Versi eksternal ini dapat menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa,sehingga dokter harus melakukannya dengan lembut namun   cukup untuk mengubah posisi janin. Selama proses ini berlangsung denyut jantung janin harus dimonitor dengan ketat dengan alat kardiotokografi (CTG) dan USG apakah terjadi percepatan atau  perlambatan denyut jantung yang menandakan terjadinya gawat janin.


Resiko tindakan ini adalah terlepasnya plasenta dari tempat menempelnya / implantasinya dirahim, yang dapat mengakibatkan gawat janin, sehingga janin harus segera dioperasi caesar. Untuk   mengantisipasi hal ini, perlu diperhatikan kesiapan paru-paru janin saat tindakan ini dilakukan. Resiko ini terjadi pada 15% kasus. Selain itu, setelah dilakukan pemutaran janin dapat kembali pada   posisi sungsang / presentasi bokong.



Janin dalam persentasi bokong dapat diupayakan lahir pervaginam jika memenuhi kriteria berikut :


. Penolong persalinan Anda sangat pengalaman dalam menolong persalinan pervaginam, dan persalinan ini akan dilakukan di rumah sakit : Sayangnya, karena semakin sedikit kasus dengan   presentasi bokong yang dilahirkan pervaginam, semakin sedikit residen (dokter spesialis dalam masa pendidikan) yang melakukannya. Maka dari itu, Anda harus berkonsultasi dengan baik dengan   dokter yang akan menolong persalinan Anda. Selain itu, sesuaikan rumah sakit yang Anda pilih dengan kondisi kehamilan Anda.


. Janin berada dalam posisi bokong komplet : Prestasi bokong dibagi tiga macam.


. Fleksi / menekuk sempurna, artinya tubuh janin melipat. Posisi ini yang paling sering ditemukan dan aman untuk persalinan melalui vagina (pervaginam)


. Komplet artinya bokong janin mendekap kepamggul ibunya, dan lutut menempel pada dadanya.


. Posisi ini juga aman untuk persalinan pervaginam.


. Inkomplet, atau "footling", disebut juga posisi sungsang dengan kaki sebagian bagian terbawah janin. Berarti pinggul dan lutut saling menempel seperti pada keadaan komplet, namun satu   atau dua kaki ( tidak termasuk bokong), adalah bagian yang akan lahir lebih dulu. Posisi ini harus dilahirkan dengan operasi caesar.


. Leher janin ekstensi atau kepala menengadah : jika leher mengalami ekstensi, persalinan perpaginam akan sangat berbahaya. Pemeriksaan USG dapat dilakukan untuk mengetahui posisi kepala   janin.


. Luas panggul Anda diperkirakan cukup untuk dilalui janin (adekuat) : dokter harus memastikan apakah rongga panggul Anda cukup luas untuk dilalui bayi. Hal ini lebih mudah diketahui jika Anda   sudah pernah melahirkan sebelumnya.


. Ukuran janin tidak terlalu besar. Agak sulit untuk memastikan berat janin pada akhir kehamilan. Maka dari itu, setiap dokter memiliki kriteria sendiri untuk menentukan apakah ukuran janin terlalu   besar atau tidak, dan janin ini dapat dilahirkan pervaginam.


. Proses persalinan berjalan baik : Persalinan seharusnya dilakukan tanpa terlalu banyak intervensi.



Resiko


Ada dua keadaan resiko yang dapat terjadi pada persalinan dengan janin letak sungsang, yaitu :


. Prolaps tali pusat : Ketika selaput ketuban pecah, ada kemungkinan tali pusat keluar (prolaps) melalui mulut rahim. Jika ini terjadi, tali pusat akan kolaps (mengecil), sehingga aliran darah ke janin   berkurang


Prolaps tali pusat sangat kecil kemungkinannya terjadi pada presentasi kepala, sebab posisi kepala yang terletak pas diruang panggul tidak memungkinkan adanya celah/ ruang yang cukup untuk   keluarnya tali pusat. Keadaan ini termasuk keadaan darurat, karena tali pusat yang terjepit dimulut rahim dapat terhenti aliran darahnya, sehingga suplai nutrisi dan oksigen terganggu dan dapat   menyebabkan kematian janin dalam hitungan menit. Jika keadaan ini terjadi dan janin masih hidup, harus dilakukan tindakan opeerasi caesar segera.


. Kepala bayi tersangkut : Setelah bokong lahir, lahirlah badan, diikuti leher dan kepala. Setelah bokong lahir, tali pusat sebagian telah keluar, namun kepala belum lahir. Setelah tali pusat lahir   sebagian, proses persalinan untuk melahirkan kepala harus berlangsung cepat dalam hitungan empat menit, karena keterlambatan lahirnya kepala dan terjepitnya tali pusat dijalan lahir akan   menyebabkan terhambatnya suplai nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin. Karena kepala keluar paling akhir, dan merupakan bagian terbesar, maka terkadang terdapat kesulitan untuk melalui jalan akhir.

Kamis, 02 Desember 2010

Posisi Tidur yang Baik Selama Hamil

Pada kehamilan trimester awal  ibu hamil bisa tidur dengan posisi apapun yang dapat memberikan rasa nyaman untuk dirinya, karena perutnya belum membesar. Ibu hamil biasanya mulai cemas ketika memasuki trimester ke dua. Namun sebenarnya ibu hamil tidak perlu khawatir.


Kenapa? Karena sesungguhnya tubuh ibu di ciptakan begitu unik sehingga dapat memberikan perlindungan. selain itu, bagi janin dalam kandungan ibu hamil tidak pernah merasa tak nyaman karena keberadaannya mengapung dalam cairan ketuban dan mempunyai ruang sendiri untuk bergerak bebas. Walaupun begitu ibu hamil juga harus hati-hati dalam memilih posisi tidur, seperti tips berikut ini:



Tidur Dengan Posisi Tengkurap


Posisi ini sebenarnya cukup aman untuk ibu hamil. Tapi biasanya pasca kehamilan trimester pertama, karena adanya pembesaran payudara dan juga rangsang payudara yang lebih sensitif akan   menimbulkan ketidaknyamanan untuk tidur tengkurap. Dan pada saat di mana perut anda sudah mulai membesar (awal 14 minggu) tidur dengan posisi tengkurap menjadi sangat tidak nyaman   karena anda harus menyokong paha dengan bantal untuk dapat tidur tengkurap karena perut yang mulai membesar.



Tidur Dengan Posisi Terlentang


Posisi ini di anjurkan setelah kehamilan 16 minggu ibu hamil untuk tidak tidur terlentang, karena dengan tidur posisi terlentang Anda akan meletakan seluruh berat rahim ke bagian belakang, usus,   dan vena cava inferior. Tidur posisi terlentang juga dapat meningkatkan resiko sakit pinggang, wasir,dan gangguan pencernaan, dan mengganggu pernapasan dan sirkulasi. Posisi tidur terlentang   pada trimester kedua dan ketiga juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Untuk beberapa wanita, dapat menyebabkan penurunan darah yang membuat mereka merasa pusing, untuk yang lain   malah meningkatkan tekanan darah. Pada kasus kehamilan dengan tekanan darah tinggi , tidur pada posisi terlentang sangat tidak dianjurkan.



Tidur Dengan Posisi Miring


Lalu posisi tidur yang bagaimanakah yang terbaik? Sampai saat ini belum ada penelitian lebih lanjut tentang posisi tidur yang aman untuk wanita hamil. Tapi sangat dianjurkan setelah kehamilan   16 minggu, sebaiknya ibu hamil tidur dengan posisi miring ke sebelah kiri, karena posisi ini memberi keuntungan untuk bayi anda untuk mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang maksimal ke  plasenta karena adanya vena besar (vena cava inferior ) dibagian belakang sebelah kanan svina yang mengembalikan aliran darah ke tubuh bagian bawah ke jantung. yang juga dapat membantu ginjal untuk membuang sisa produk dan cairan dari tubuh ibu sehingga mengurangi pembengkakan pada kaki, pegelangan kaki dan tangan.


Tidur posisi ke kanan juga baik. Anda dapat mengganti posisi ke kanan dan ke kiri untuk membuat anda tidur lebih nyaman.


Jika anda terbangun di malam hari dan menemukan ternyata anda tidur terlentang, Anda jangan kwawatir karena anda tidak melakukan sesuatu yang mencelakai bayi anda. Kembali saja pada   posisi miring. Lagi pula pada kehamilan lanjut, dimana perut sudah membesar, disertai kondisi lain seperti kram, sering kencing, kontraksi palsu, bayi yang menendang perut, rasa asam lambung   yang meningkat yang akan menyebabkan ibu hamil akan terbangun beberapa kali di malam hari, karena ibu hamil sudah pasti akan berubah posisi tidur beberapa kali dan otomatis tidak   seterusnya tidur dengan posisi terlentang.


Tips : Untuk tidur dengan posisi miring yang lebih nyaman letakan bantal diantara dengkul anda dan satu di punggung anda. Atau anda dapat membeli khusus bantal ibu hamil

Mengompol Pada Anak, Dapatkah Diatasi?

Gangguan berkemih, khususnya gangguan untuk dapat menahan keinginan berkemih, sebenarnya merupakan masalah pada berbagai kelompok usia. Di Amerika Serikat, diperkirakan ada 13 juta orang mengalami gangguan kemampuan untuk menahan keluarnya urin (kencing) sebelum waktunya. Mengompol dapat mengenai  anak-anak, akan tetapi umumnya akan menghilang seiring berjalannya waktu, menunjukkan bahwa mengompol untuk sebagian orang merupakan bagian normal dari proses pertumbuhan.


Tidak peduli kapan dan seberapa sering mengompol itu terjadi, mengompol dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan stress. Masalah ini dapat terjadi di tengah nyenyaknya seseorang tidur atau menimbulkan masalah yang memalukan bila terjadi pada siang hari. Oleh karenanya penting untuk memahami bahwa inkontinensia atau mengompol merupakan bagian normal dari suatu masa pertumbuhan dan ada pengobatan untuk sebagian besar anak-anak yang mengalami kesulitan mengontrol keinginan berkemihnya.


Bagaimana sistem berkemih bekerja?


Proses berkemih merupakan suatu aktivitas yang rumit. Kantong kemih merupakan otot yang menyerupai balon yang terletak dibagian terbawah rongga perut. Kantong kemih menyimpan urin, sampai volume tertentu, lalu mengeluarkan urin tersebut melalui uretra, suatu saluran kemih yang membawa urin keluar tubuh. Aktivitas berkemih tersebut melibatkan persarafan, otot, saraf tulang belakang, dan otak.


Kantong kemih terbuat dari 2 tipe otot yakni otot detrusor, suatu kantong yang menyimpan urin dan kemudian mengeluarkannya, dan sfingter, suatu otot melingkar di leher kantong kemih yang secara ototmatis berkontraksi untuk menahan urin tidak keluar bila belum waktunya,dan juga berelaksasi manakala otot detrusor pada badan kantong kemih berkontraksi sehingga memungkinkan uri keluar melalui uretra’


Kantong kemih bayi terisi sampai ukuran tertentu, dan kemudian berkontraksi untuk mengosongkannya. Manakala sang anak bertambah besar, sistem saraf berkembang pula. Otak sang anak mulai menerima pesan dari kantong kemih yang sedang diisi dan mulai mengirim pesan ke kantong kemih untuk tetap ditahan di kantong kemih dan tidak otomatis dikosongkan sampai sang anak memutuskan waktu dan tempat yang tepat. Kegagalan di dalam mengontrol mekanisme tersebut di atas menyebabkan terjadinya mengompol atau biasa disebut inkontinensia.


Mengompol di siang hari


Kondisi ini terjadi di siang hari pada anak-anak yang sebenarnya sudah cukup besar untuk tidak tidak mengompol (di atas usia 3-5 tahun). Mengompol di malam hari biasanya juga terjadi. Kondisi-kondisi tersebut dapat diakibatkan oleh:




  • Hilangnya atensi terhadap adanya keinginan berkemih, merupakan manifestasi  gangguan atau masalah perkembangan atau kejiwaan (psychogenic), yang mungkin terjadi akibat stress atau bagian dari masalah kepribadian secara umum.

  • Instabilitas otot-otot kantong kemih sehingga terjadi kontraksi-kontraksi kantong kemih yang tidak terkoordinasi

  • Kelemahan pada leher kantong kemih

  • Infeksi saluran kemih

  • Sembelit

  • Gangguan persarafan pada kantong kemih


Pada anak-anak yang mengalami gangguan mengompol di siang hari tersebut, akan dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pemeriksaan yang lengkap mulai dari kepala sampai dengan area perut, panggul dan perkemihan akan dilakukan oleh dokter. Selain itu, juga akan dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan urin (kencing) untuk melihat kemungkinan adanya infeksi. Bila diperlukan mungkin akan dilakukan pemeriksaan USG, urodinamik, foto ronsen


Latihan berkemih dan latihan otot dasar panggul merupakan bagian dari pengobatan yang akan diberikan pada anak-anak yang mengalami masalah mengomol tersebut di atas. Sembelit harus diatasi, alarm berukuran kecil dapat diletakkan di celana dapat digunakan manakala terdapat masalah gangguan atensi pada sensasi berkemih,. Obat-obat dapat pula diberikan untuk mengurangi kontraksi kantong kemih sehingga kejadian mengompol dapat dikurangi atau untuk menguatkan leher kantong kemih agar tidak mudah terbuka sebelum waktu berkemih yang seharusnya.

Rabu, 01 Desember 2010

Persalinan Pervaginam Pada Pasien Dengan Riwayat Operasi Seksio Sesarea (VBAC)

Angka persalinan dengan seksio sesarea ( SS ) saat ini telah meningkat cukup tajam. Hal ini memunculkan dilema tentang pilihan tindakan pada persalinan berikutnya. Baik tindakan seksio sesarea lagi atau partus pervaginam pada pasien dengan riwayat operasi seksio sesarea tidak bebas dari risiko. Keputusan tersebut ditentukan oleh dokter dan pasien. Angka keberhasilan partus pervaginam sekitar 60 – 80 %, dengan komplikasi yang dapat terjadi adalah ruptura uteri (rahim robek) sekitar 0,5 - 1,5 %, histerektomi (operasi pengangkatan rahim), cedera operasi, dan infeksi sehingga dapat menyebabkan meningkatnya angka kesakitan dan kematian ibu dan janin.



Adapun beberapa persyaratan yang harus dipenuhi apabila pasien dengan riwayat SS ingin menjalani persalinan pervaginam (Vaginal Birth After Caesarean) yaitu : riwayat SS 1 x dengan jenis sayatan rahim transversal rendah, panggul luas, tidak pernah menjalani operasi pengangkatan mioma atau riwayat rahim robek, dokter mendampingi selama persalinan, memiliki personil dan fasilitas yang dapat memonitor persalinan secara ketat,  dapat melakukan SS segera dalam waktu 30 menit termasuk kesiapan kamar operasi, dokter anastesi dan personil lainnya.


Beberapa persyaratan lainnya antara lain :




  1. Tidak ada indikasi SS pada kehamilan saat ini seperti janin lintang, sungsang, bayi besar, plasenta previa.

  2. Terdapat catatan medik yang lengkap mengenai riwayat SS sebelumnya (operator, jenis insisi, komplikasi, lama perawatan).

  3. Pasien sesegera mungkin untuk dirawat di RS setelah terdapat tanda-tanda persalinan.

  4. Tersedia darah untuk transfusi.

  5. Persetujuan tindak medik mengenai keuntungan maupun risikonya.


Berdasarkan beberapa penelitian yang pernah dilakukan, terdapat beberapa faktor risiko terjadinya rahim robek. Berdasarkan Shipp dkk 2002, usia ibu > 30 tahun lebih berisiko 3x daripada ibu dengan usia < 30 tahun. Jarak kelahiran < 18 bulan meningkatkan risiko 3x (Shipp dkk 2001), demam setelah seksio sesarea sebelumnya meningkatkan risiko 4x (Shipp dkk 2003), jahitan 1 lapis pada rahim meningkatkan risiko hampir 4x dibandingkan dengan 2 lapis (Bujold 2002), jumlah SS sebelumnya >2x meningkatkan risiko 4,5x (Caughey 1999) sedangkan induksi persalinan dengan oksitosin meningkatkan risiko 4,6x (Zelop 1999). Jenis sayatan rahim juga sangat mempengaruh. Sayatan klasik/ T terbalik berisiko ruptura uteri 4-9%, vertikal rendah 1–7 %, sedangkan insisi transversal rendah 0,1-1,5%. Adanya riwayat persalinan pervaginam sebelumnya menurunkan risiko ruptur 0,2 (Shipp 2000).


Oleh : dr. Nina Kartina, SpOG


Poliklinik Kebidanan dan Kandungan- RSIA Permata Cibubur

Emboli Air Ketuban

Emboli air ketuban adalah masuknya cairan ketuban beserta komponennya ke dalam sirkulasi darah ibu. Yang dimaksud komponen disini ialah unsur-unsur yang terdapat di air ketuban, seperti lapisan kulit janin yang terlepas, rambut janin, lapisan lemak janin, dan musin/cairan kental.


Secara keseluruhan, insiden berkisar antara 1 dalam 8000 sampai 1 dalam 80000 kehamilan. Di Amerika, emboli air ketuban menempati 10 persen dari penyebab kematian ibu, sedangkan di Inggris, persentasenya berkisar 16 persen. Sebagian besar penderita emboli air ketuban yang selamat, menderita gangguan neurologis.


Emboli air ketuban dapat terjadi saat persalinan, baik normal maupun melalui operasi Caesar. Pada saat persalinan, terdapat risiko untuk terjadinya emboli air ketuban karena banyak pembuluh darah balik yang terbuka, yang memungkinkan air ketuban masuk ke dalam sirkulasi darah dan menyumbat pembuluh darah balik.


Beberapa faktor risiko dalam emboli air ketuban adalah :




  1. Meningkatnya usia ibu

  2. Multiparitas (banyak anak)

  3. Adanya mekoneum

  4. Laserasi serviks

  5. Kematian janin dalam kandungan

  6. Kontraksi yang terlalu kuat

  7. Persalinan singkat

  8. Plasenta akreta

  9. Air ketuban yang banyak

  10. Robeknya rahim

  11. Adanya riwayat alergi atau atopi pada ibu

  12. Adanya infeksi pada selaput ketuban

  13. Bayi besar


Meskipun  demikian, para ahli berpendapat bahwa kondisi emboli air ketuban tidak dapat dihindarkan.


Pada saat persalinan, selaput ketuban pecah dan pembuluh darah ibu (terutama vena) terbuka. Akibat tekanan tinggi karena rasa mulas yang luar biasa, air ketuban beserta komponennya berkemungkinan masuk ke dalam sirkulasi darah. Selanjutnya air ketuban dapat menyumbat pembuluh darah di paru-paru ibu. Jika sumbatan di paru meluas, lama kelamaan bisa menyumbat aliran darah jantung. Akibatnya timbul gangguan pada jantung dan paru-paru.

Cotton pada tahun 1996, mengemukakan teori untuk menjelaskan kerusakan yang terjadi dalam kasus emboli air ketuban. Secara patofisiologis, terjadi dua fase :




  • Fase pertama : air ketuban beserta komponennya memasuki sirkulasi darah -> adanya mediator biokimiawi yang dikeluarkan oleh tubuh -> terjadi vasospasme arteri paru-paru -> terjadi hipertensi pembuluh darah dari paru ->  kenaikan tekanan ventrikel kanan -> terjadi hipoksia -> adanya kerusakan otot jantung dan paru-paru -> gagal jantung kiri -> terjadi kegagalan pernafasan

  • Fase kedua : adanya mediator biokimiawi -> gangguan pembekuan darah (DIC) -> fase perdarahan yang ditandai dengan perdarahan dan hilangnya kontraksi rahim


Gejala klinis :




  • Gangguan pernapasan

  • Cyanosis atau kebiruan

  • Gangguan aliran darah, atau syok

  • Perdarahan

  • Koma


Lebih dari 50 persen pasien dengan emboli air ketuban mengalami kematian dalam 1 jam pertama, dan 50 persen pasien yang selamat akan mengalami gangguan pembekuan darah (DIC) yang timbul sebagai perdarahan dari rahim atau dari luka operasi. Proses emboli air ketuban bisa berlangsung sangat cepat. Pada umumnya dalam 1 jam sesudah melahirkan, nyawa ibu yang mengalami emboli air ketuban tidak lagi bisa tertolong. Apalagi muncul secara tiba-tiba tanpa diduga sebelumnya dan proses berlangsung dengan cepat. Pada ibu bersalin kasus emboli air ketuban kematiannya mencapai 86%.


Terapi yang diberikan biasanya hanya berupa terapi suportif, sesuai dengan gejala yang timbul




  • Pada gejala sesak nafas, ibu diberi oksigen atau dimasukan ke dalam alat bantu nafas, bila sumbatan yang terjadi sedikit, gejala sesak napas dapat menghilang

  • Pada gangguan yang berupa pembekuan darah atau ibu mengalami perdarahan hebat, yang dapat dilakukan transfusi darah


Kasus emboli air ketuban sulit dicegah, tidak dapat diprediksi. Diagnosis pasti didapat dengan otopsi. Dimana terlihat komponen air ketuban tersebar di pembuluh darah paru.Diagnosis yang bisa ditegakkan adalah diagnosis klinis dimana dokter akan mengamati gejala klinis si ibu, apakah ia mengalami sesak nafas, wajah kebiruan, terjadi gangguan sirkulasi jantung, tensi darah turun mendadak, bahkan sampai jantung berhenti atau gangguan perdarahan.


Risiko emboli air ketuban tidak dapat diantisipasi jauh-jauh hari karena emboli air ketuban paling sering terjadi saat persalinan, perjalanan kehamilan yang lancar tidak menjamin seorang ibu aman dari ancaman emboli air ketuban



Dr. Fredrico Patria, SpOG


(Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSIA Permata Cibubur)

Mengompol pada Wanita

Mengompol tidak hanya dialami oleh anak-anak saja, orang dewasa pun bisa mengalaminya. Mengompol bisa saja dialami oleh seorang wanita di usia paruh baya yang belum berusia lanjut. Risiko mengompol akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Wanita mengalami kejadian mengompol dua kali lebih banyak dari pria. Penderita mengompol terutama wanita umumnya akan merasa malu dan terganggu aktivitasnya. Mereka akan segan beraktivitas dengan teman dan keluarga karena khawatir menimbulkan bau yang tak sedap bagi orang lain di sekitarnya. Mengompol juga dapat terjadi pada saat mereka melakukan aktivitas seksual, sehingga akan menimbulkan stres emosional.



Apa yang dimaksud dengan mengompol ?


Mengompol merupakan keluarnya urin tanpa dapat dikendalikan. Anda tidak dapat selalu mengontrol keluarnya urin, dan anda akan mendapati pakaian menjadi basah. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah higiene dan rasa malu sehingga menjadi masalah sosial. Ada dua jenis utama mengompol, yaitu mengompol tipe stres dan tipe urgensi.




  1. Mengompol tipe stres dapat terjadi ketika anda batuk, tertawa, bersin, atau berolah raga. Tipe ini merupakan tipe yang paling sering dialami oleh wanita.

  2. Mengompol tipe urgensi atau biasa juga disebut dengan kandung kemih hiperaktif dapat terjadi ketika anda memiliki keinginan yang sangat kuat untuk berkemih namun anda tidak sempat mencapai toilet tepat pada waktunya. Hal ini juga bisa terjadi walau di kandung kemih anda hanya terdapat sedikit urine. Beberapa wanita mungkin tidak memiliki sinyal untuk segera mengeluarkan urin, sehingga urin keluar begitu saja. Ada juga wanita yang mengeluarkan urin setelah mereka minum atau mendengar/menyentuh air mengalir.


Mengompol tipe campuran yaitu campuran tipe stres dan urgensi umumnya terjadi pada wanita usia lanjut.



Apa penyebab mengompol ?


Masalah mengompol dapat terjadi karena melemahnya otot-otot pada saluran kemih bawah dan karena terjadi kerusakan pada saluran kemih atau syaraf yang mengontrol kegiatan berkemih. Selama masa kehamilan dan penambahan berat badan dapat menyebabkan melemahnya otot-otot panggul sehingga menyebabkan mengompol. Mengompol selama kehamilan dapat sembuh dengan sendirinya. Proses persalinan dapat membuat otot-otot dasar panggul rusak akibat regangan otot-otot dan jaringan penunjang serta robekan jalan lahir, sehingga menimbulkan risiko mengompol. Apabila setelah 6 minggu persalinan mengompol masih terjadi, dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diobati. Penurunan hormon estrogen pada wanita menopause akan menyebabkan penurunan tekanan otot vagina dan uretra (pintu saluran kemih), sehingga juga menyebabkan terjadinya mengompol.


Penggunaan obat pelancar kencing atau obat penenang juga bisa menyebabkan mengompol. Adanya infeksi saluran kemih, kegemukan, riwayat operasi kandungan, kadar gula darah tinggi, kesadaran menurun, adanya gangguan sistem syaraf seperti stroke dan Parkinson, serta banyak mengkonsumsi minuman seperti kopi, teh manis, dan soft drink juga memudahkan terjadinya mengompol.



Bagaimana mengatasi mengompol ?


Masalah mengompol bisa diatasi dengan terapi perilaku maupun dengan pemberian obat-obatan. Terapi perilaku yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan latihan otot dasar panggul dan latihan berkemih. Latihan otot dasar panggul atau biasa juga dikenal dengan Kiegel exercise bertujuan untuk memperkuat otot dasar panggul sehingga saluran kemih dapat menutup dengan sempurna. Cara ini merupakan salah satu cara terbaik untuk terapi mengompol tipe stres. Latihan dapat dilakukan sambil duduk atau tidur dengan melakukan kontraksi seperti menahan keluarnya angin dari dubur (kentut) selama beberapa saat (tahan samapi hitungan ke-10), kemudian rileks kembali. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara rutin dan teratur, untuk awal dapat dilakukan 3-4 kali dalam sehari, kemudian ditingkatkan menjadi 20 kali dalam sehari. Untuk melihat hasil dari lathan otot dasar panggul ini diperlukan waktu kurang lebih 3-6 bulan.


Latihan berkemih dilakukan dengan membuat jadwal berkemih untuk penderita, mula-mula setiap 30 menit samapi 2 jam kemudian diperpanjang bertahap hingga keinginan berkemih timbul setiap 3-4 jam. Latihan ini bertujuan untuk memperpanjang interval keinginan berkemih.


Pemberian obat-obatan pada terapi mengompol baru dapat dilakukan apabila dengan terapi perilaku penderita tidak mengalami perbaikan.



Bagaimana mencegah mengompol ?


Memperkuat otot dasar panggul dengan melakukan Kegel exercise dapat mengurangi risiko mengompol. Bagi anda yang perokok, sebaiknya mulai untuk berhenti merokok. Karena dengan berhenti merokok, tentunya akan mengurangi batuk, sehingga akan menurunkan risiko mengompo