Pages

Sabtu, 03 September 2011

Anemia Pada Bayi

DEFINISI
Anemia adalah suatu penyakit yang ditandai dengan terlalu sedikitnya jumlah sel darah merah (eritrosit) di dalam darah.

PENYEBAB
Anemia pada bayi baru lahir bisa terjadi akibat:
  • Kehilangan darah
  • Penghancuran sel darah merah yang berlebihan
  • Gangguan pembentukan sel darah merah.

    Hilangnya sejumlah besar darah selama proses persalinan bisa terjadi jika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya (abrupsio plasenta) atau jika terdapat robekan pada tali pusar.
    Bayi tampak sangat pucat, tekanan darahnya rendah dan sesak nafas.

    Anemia pada bayi prematur biasanya disebabkan oleh hilangnya darah (karena pemeriksaan darah berulang untuk keperluan tes laboratorium) dan berkurangnya pembentukan sel darah merah.
    Dalam keadaan normal, sumsum tulang tidak membentuk sel darah merah yang baru selama 3-4 minggu setelah bayi lahir. Anemia akan semakin memburuk karena laju pertumbuhan bayi lebih cepat dibandingkan dengan laju pembentukan sel darah merah yang baru. Tetapi bayi prematur biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala anemia dan keadaan ini akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 bulan.

    Penghancuran sel darah merah terjadi pada:
  • Penyakit hemolitik pada bayi baru lahir : sejumlah besar sel darah merah dihancurkan oleh antibodi yang dihasilkan oleh ibu selama janin berada dalam kandungan
  • Bayi yang menderita kelainan bentuk sel darah merah, misalnya sferositosis (sel darah merah berbentuk sferis)
  • Kelainan hemoglobin (protein pembawa oksigen di dalam sel darah merah), misalnya penyakit sel sabit atau talasemia
  • Infeksi selama bayi berada dalam kandungan (misalnya toksoplasmosis, campak Jerman, penyakit sitomegalovirus, herpes simpleks atau sifilis).
    Jika sel darah dihancurkan, hemoglobin diubah menjadi bilirubin. Kadar bilirubin yang tinggi di dalam darah (hiperbilirubinemia) menyebabkan sakit kuning (jaundice) dan pada kasus yang berat, bisa menyebabkan kerusakan otak (kern ikterus).

    Anemia karena kekurangan zat besi bisa terjadi pada bayi berusia 3-6 bulan jika diberikan susu sapi atau susu formula yang tidak diperkaya dengan zat besi.

  • PENGOBATAN
    Jika kehilangan darah terjadi selama proses persalinan, segera diberikan transfusi darah.

    Jika penyebabnya adalah penghancuran sel darah merah yang berlebihan, dilakukan transfusi ganti, dimana darah bayi diganti dengan darah segar. Sel darah merah yang rusak, bilirubin dan antibodi dari tubuh ibu dibuang.

    Pada anemia karena kekurangan zat besi diberikan zat besi tambahan.
    Jika terjadi gejala anemia yang berat, dilakukan transfusi darah. #medicastore(dot)com

    Sindroma Distres Pernafasan(Penyakit Membran Hialin)

    DEFINISI
    Sindroma Gawat Pernafasan (dulu disebut Penyakit Membran Hialin) adalah suatu keadaan dimana kantung udara (alveoli) pada paru-paru bayi tidak dapat tetap terbuka karena tingginya tegangan permukaan akibat kekurangan surfaktan.

    Agar bayi bisa bernafas dengan bebas, setelah lahir, alveoli harus tetap terbuka dan terisi dengan udara. Alveoli bisa terbuka lebar karena adanya suatu bahan yang disebut surfaktan.
    Surfaktan dihasilkan oleh sel-sel di dalam alveoli dan berfungsi menurunkan tegangan permukaan. Surfaktan dihasilkan oleh paru-paru yang matang, yaitu pada kehamilan 34-37 minggu.

    PENYEBAB
    Sindroma gawat pernafasan hampir selalu terjadi pada bayi prematur; semakin prematur, semakin besar kemungkinan terjadinya sindroma ini.
    Sindroma gawat pernafasan juga cenderung banyak ditemukan pada bayi yang ibunya menderita diabetes.

    Bayi yang sangat prematur mungkin tidak mampu untuk memulai proses pernafasan karena tanpa surfaktan paru-paru menjadi sangat kaku. Bayi yang lebih besar bisa memulai proses pernafasan, tetapi karena paru-paru cenderung mengalami kolaps, maka terjadilah sindroma gawat pernafasan.

    GEJALA
    Gejala-gejalanya berupa:
    - takipneu (pernafasan cepat)
    - gerakan pernafasan yang tidak biasa (retraksi interkostalis, ketika menghirup udara, otot dinding dada tertarik)
    - nafasnya pendek dan ketika menghembuskan nafas terdengar suara ngorok
    - cuping hidung mengembang
    - apneu
    - sianosis (warna kulit dan selaput lendir membiru)
    - edema (pembengkakan tungkai atau lengan).

    DIAGNOSA
    Diagnosis ditegakkan berdasarkan:
    - Hasil pemeriksaan fisik
    - Hasil analisa gas darah (menunjukkan kadar oksigen yang rendah dan asidosis)
    - Rontgen dada
    - Hasil tes fungsi paru.

    Komplikasi:
  • Pneumotoraks.
    Paru-paru sangat kaku dan untuk mengembangkannya diperlukan tekanan yang lebih dari bayi maupun ventilator. Akibatnya paru-paru bisa pecah sehingga udara merembes ke dalam rongga dada. Udara ini menyebabkan paru-paru menjadi kolaps dan terjadinya gangguan ventilasi dan sirkulasi.
    Kolaps paru-paru (pneumotoraks) memerlukan pengobatan segera, yaitu berupa pengeluran udara dari dada dengan bantuan sebuah jarum
  • Perdarahan di dalam otak.
    Resiko terjadinya perdarahan akan berkurang jika sebelum persalinan telah diberikan kortikosteroid kepada ibu.

  • PENGOBATAN
    Resiko terjadinya sindroma gawat pernafasan bisa dikurangi jika persalinan bisa ditunda sampai paru-paru bayi telah mampu menghasilkan surfaktan dalam jumlah yang memadai.
    Jika kemungkinan akan terjadi persalinan prematur, maka dilakukan amniosentesis untuk mengetahui kadar surfaktan.

    Jika diperkirakan bahwa paru-paru bayi belum matang dan persalinan tidak dapat ditunda, maka diberikan kortikosteroid kepada ibu minimal 24 jam sebelum waktu perkiraan persalinan.
    Kortikosteroid akan melewati plasenta dan merangsang pembentukan surfaktan oleh paru-paru janin.

    Setelah persalinan, kepada bayi yang menderita sindroma ringan hanya perlu diberikan oksigen. Pada sindroma yang lebih berat mungkin perlu didukung oleh ventilator dan obat surfaktan.

    Obat surfaktan sangat menyerupai surfaktan yang asli dan dapat diteteskan langsung ke dalam trakea bayi melalui suatu selang.
    Obat ini bisa memperbaiki angka kelangsungan hidup bayi dengan cara mengurangi beratnya sindroma dan resiko terjadinya komplikasi.
    Untuk mencegah terjadinya sindroma pada bayi yang sangat prematur, obat surfaktan bisa diberikan segera setelah bayi lahir atau diberikan ketika tanda-tanda terjadinya gejala mulai terlihat.
    Pengobatan bisa dilanjutkan selama beberapa hari sampai bayi mulai menghasilkan surfaktan sendiri. #medicastore(dot)com