Pages

Selasa, 30 November 2010

Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih merupakan salah satu masalah kesehatan serius yang terjadi pada jutaan orang setiap hari. Infeksi pada saluran kemih merupakan infeksi kedua tersering yang terjadi pada tubuh manusia. Di Amerika Serikat, infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyebab 8,3 juta kunjungan ke dokter setiap tahunnya. Wanita secara khusus lebih mudah mengalami ISK dengan sebab yang belum sepenuhnya diketahui. Seorang wanita rata-rata mengalami 5 kali ISK sepanjang hidupnya. Kejadian ISK pada pria tidak sesering pada wanita, tetapi bila seorang pria mengalami ISK maka dapat menjadi berat.



Apa penyebab ISK?


Normalnya, air seni (urin) itu steril atau bebas dari kuman (bakteri), virus, dan jamur, namun mengandung cairan, garam, dan zat-zat sisa. Infeksi pada saluran kemih terjadi bila organisme mikro, biasanya bakteri dari saluran cerna, berpindah ke ujung saluran kemih (utetra) yang terbuka dan mulai berkembangbiak. Uretra adalah saluran yang mengalirkan urin dari kandung kemih keluar tubuh. Sebagian besar infeksi disebabkan oleh satu tipe bakteri, Escherichia coli (E. coli), yang normalnya hidup di usus besar.



Siapa yang berisiko?


Beberapa orang lebih mudah mengalami ISK dibanding yang lain. Semua kelainan di saluran kemih yang menghambat aliran urin (batu ginjal atau kelainan bawaan) dapat menyebabkan terjadinya infeksi. Prostat yang membesar pada pria juga dapat memperlambat aliran urin, dan meningkatkan risiko infeksi.


Penggunaan kateter, suatu selang yang diletakkan di kandung kemih dan uretra, pada seseorang yang tidak dapat berkemih atau yang tidak sadar atau yang sedang sakit kritis, juga akan meningkatkan risiko ISK. Seorang yang mengidap diabetes (penyakit kencing manis) mempunyai risiko tinggi mengalami ISK karena perubahan sistem imunitas atau pertahanan tubuhnya, juga mereka yang menderita penyakit yang menekan sistem daya tahan tubuh.


Pada wanita dewasa, angka kejadian ISK meningkat secara gradual seiring bertambahnya usia. Para ahli masih belum dapat memastikan mengapa wanita lebih sering mengalami ISK dibandingkan pria. Salah satu faktor yang mungkin adalah uretra wanita lebih pendek, yang memudahkan bakteri untuk cepat sampai di kandung kemih. Selain itu, ujung uretra wanita lebih dekat ke sumber bakteri yaitu anus dan vagina. Pada beberapa wanita, hubungan seksual dapat mencetuskan terjadinya infeksi, walaupun belum jelas benar mekanisme yang mendasarinya.



Apa saja gejala ISK?


Tidak semua orang yang mengalami ISK merasakan gejala, namun sebagian besar merasakan beberapa gejala. Beberapa gejala ISK diantaranya perasaan ingin berkemih yang sering (beser) dan rasa nyeri atau rasa terbakar di daerah kandung kemih dan uretra selama berkemih. Air seni kadang-kadang tampak berwarna keputihan atau keruh, bahwa kemerahan bila terdapat darah. Biasanya, ISK tidak menyebabkan demam bila terjadi hanya di kandung kemih dan uretra. Adanya demam menunjukkan bahwa infeksi mungkin sudah mengenai ginjal. Gejala lain infeksi yang mengenai ginjal diantaranya nyeri di pinggang, mual, atau muntah. Pada seorang berusia lanjut, kadang-kadang tidak ada gejala spesifik yang terjadi bila mereka mengalami ISK. Perubahan mental atau kesadaran yang terganggu sering merupakan satu-satunya gejala ISK pada usia lanjut.



Bagaimana mendiagnosis adanya ISK?


Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami ISK, selain akan menanyakan gejala-gejala tersebut di atas, dokter akan meminta pemeriksaan urin untuk mendeteksi adanya nanah atau bakteri. Pasien akan diminta untuk mengumpulkan sample urinnya, yang dilakukan setelah pasien membersihkan daerah genitalnya, dan yang dikumpulkan adalah urin “porsi tengah” pada wadah yang steril. Membersihkan daerah genital dan mengumpulkan urin “porsi tengah” merupakan cara agar tidak terjadi kontaminasi oleh bakteri lain yang akan mempengaruhi hasil pemeriksaan. Bisanya, sampel urin akan dikirim ke laboratorium, kadang-kadang di tempat praktek dokter ada juga alat untuk  memeriksanya.


Pada pemeriksaan urinalisis ini, urin diperiksa terhadap adanya sel darah putih, sel darah merah, dan bakteri. Bila diduga ada bakteri di urin, pemeriksaan selanjutnya adalah mengembangbiakkan (mengkultur) bakteri tersebut sehingga diketahui jenisnya dan dilakukan tes terhadap sensitivitas bakteri tersebut terhadap berbagai jenis antibiotika (tes sensitivitas).



Bagaimana mengobati ISK?


Infeksi saluran kemih diobati dengan antibiotic. Pemilihan jenis dan lamanya pemberian antibiotika tergantung pada riwayat perjalanan penyakit dan tes urin untuk mengidentifikasi bakteri penyebab. Tes sensitivitas sangat berguna untuk membantu dokter memeilih antibiotika yang paling efektif. Seringkali, ISK dapat sembuh hanya dengan 1 atau 2 hari pengobatan jika infeksi tidak berkomplikasi oleh adanya sumbatan atau kelainan lain. Namun umumnya dokter akan meminta pasien untuk meminum antibiotika selama 1 atau 2 minggu untuk memastikan infeksi sudah benar-benar sembuh. Pemeriksaan urinalisis ulangan akan membantu mengkonfirmasi bahwa saluran kemih sudah bebas infeksi. Sangat penting untuk melakukan pengobatan secara lengkap, karena gejala mungkin sudah hilang meskipun infeksi belum sepenuhnya hilang. several weeks of antibiotic treatment. In such cases, kidney infections rarely lead to kidney damage or kidney failure unless they go untreated.



ISK berulang pada wanita


Wanita yang sudah mengalami tiga kali ISK umumnya akan mengalami ISK kembali. Empat dari 5 wanita mengalami ISK berulang setelah 18 bulan ISK. Seorang wanita yang telah mengalami lebih dari tiga kali ISK sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan beberapa alternatif pilihan pengobatan seperti dibawah ini :




  • Mengkonsumsi antibiotik dosis rendah setiap hari selama 6 bulan.

  • Mengkonsumsi antibiotik dosis tunggal setelah melakukan hubungan seks

  • Mengkonsumsi antibiotik selama 1-2 hari ketika timbul gejala ISK


Berikut ini adalah beberapa tips untuk mencegah terjadinya ISK :




  • Minumlah air dalam jumlah cukup setiap hari

  • Jangan menahan buang air kecil ketika anda merasa sangat ingin buang air ekcil

  • Basuhlah/keringkan daerah vagina anda dari arah depan ke arah belakang setelah anda buang air kecil untuk mencegah bakteri masuk ke dalam vagina atau ureter

  • Gunakanlah air mengalir, hindari air dari dalam bak untuk membersihkan vagina

  • Bersihkanlah daerah vagina sebelum anda melakukan hubungan sex

  • Hindari menggunakan spray pembersih vagina karena dapat membuat iritasi ureter


Infeksi selama Keamilan


Wanita hamil berisiko untuk menderita ISK. Beberapa penelitian melaporkan sekitar 2-4% wanita hamil menderita ISK. Menurut para ahli, adanya perubahan hormonal dan perubahan posisi saluran kemih selama kehamilan membuat bakteri lebih mudah untuk masuk ke ureter dan ginjal. Oleh karena itu, wanita hamil dianjurkan untuk memeriksakan urin secara periodik selama kehamilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar